Teror melalui pengiriman bangkai kepala babi dialami Aliansi Mahasiswa Papua di Bali. Peristiwa itu diduga ada kaitannya dengan rencana penerbitan buku “Papua Bergerak”.
Aplikasi tersebut memuat data kehadiran harian, waktu keterlambatan, hingga izin keluar siswa yang terhubung langsung dengan akun sekolah dan orang tua.