Surat itu dilayangkan karena data pertumbuhan kuartal II 2025 yang dirilis BPS menimbulkan indikasi adanya perbedaan dengan kondisi riil perekonomian Indonesia.
IHS diproyeksi melemah pada perdagangan Selasa (2/9) karena masih dalam tren pelemahan setelah pola double top terkonfirmasi dengan jebolnya level 7.800.