Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pernyataan Gedung Putih soal kesepakatan tarif 19 persen masih akan ditindaklanjuti dalam pembahasan teknis.
Tarif impor AS yang baru dapat menjadi peluang bagi Indonesia. Ekonom HSBC, Pranjul Bhandari, menilai Indonesia bisa untung jika memanfaatkan situasi ini.