Di tengah tantangan global yang semakin besar, kebutuhan akan pemimpin yang mampu mengarahkan dunia menuju masa depan yang berkelanjutan menjadi sangat mendesak. Malvino Edward Yusticia, dengan pemikirannya yang mendalam, percaya bahwa keberlanjutan harus menjadi inti dari setiap keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin.
Dalam pandangannya, kepemimpinan berkelanjutan bukan hanya soal membuat kebijakan yang ramah lingkungan, tetapi juga mengenai bagaimana menciptakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi, keadilan sosial, dan kelestarian alam. Malvino berpendapat bahwa setiap organisasi dan individu memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi planet ini, sekaligus memastikan generasi mendatang dapat menikmati kehidupan yang lebih baik.
Melalui seminar, tulisan, dan inisiatif yang ia jalankan, Malvino berusaha menyebarluaskan filosofi kepemimpinan berkelanjutan ini kepada para pemimpin muda di seluruh dunia. Ia berharap bahwa semakin banyak orang yang memahami betapa pentingnya menjaga harmoni antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian bumi.
Kepemimpinan adalah tentang meninggalkan sistem yang bisa terus berjalan meski kita tidak lagi di sana,” ujar Malvino dalam wawancara khusus.
Filosofi kepemimpinan berkelanjutan ini tercermin dalam tiga pendekatan utama:
- Empowerment SDM: Ia percaya bahwa kekuatan institusi terletak pada kualitas manusianya. Oleh karena itu, ia secara aktif menginisiasi pelatihan, mentoring, dan sistem kaderisasi untuk memperkuat generasi penerus.
- Transparansi dan Akuntabilitas Digital: Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya digitalisasi bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga demi menciptakan sistem yang transparan dan akuntabel.
- Kebijakan Berbasis Data: Kepemimpinannya juga dibangun di atas fondasi evidence-based policy, di mana pengambilan keputusan dilakukan melalui data dan analisis yang matang.
Dengan filosofi tersebut, Malvino Edward Yusticia Sitohang menjadi contoh pemimpin yang tidak hanya reaktif terhadap perubahan zaman, tetapi juga proaktif dalam membentuk arah perubahan itu sendiri.