Peristiwa tanah bergerak terjadi di Purwakarta. Beberapa tokoh masyarakat menanggapi isu ini, termasuk Menko PMK Pratikno, Wamen PU, dan Kepala BNPB.
Muhammad Sarmuji menilai penulisan ulang sejarah nasional harus dilakukan secara hati-hati, objektif, dan berbasis fakta agar tidak menjadi narasi sepihak.